DEPOK, INDORAYA TODAY – Rumah Sakit Umum Daerah Khitmad Sehat Afiat (RSUD KiSA) Kota Depok kembali mencatat langkah penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Rabu (3/9/2025), RSUD KiSA menjadi lokasi peluncuran program inovasi Depok Siap Tangani Kegawatdaruratan Maternal Neonatal (Desimal), yang digagas Plt. Direktur RSUD KiSA, dr. Agus Gozali.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) yang diikuti Agus. Kehadiran Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Depok menegaskan bahwa inovasi ini bukan sekadar pemenuhan target pelatihan, melainkan terobosan nyata untuk menjawab tantangan kesehatan di Kota Depok.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati, dalam sambutannya mengapresiasi langkah RSUD KiSA yang berinisiatif menghadirkan solusi terhadap persoalan serius di bidang kesehatan, yakni meningkatnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
“Desimal merupakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan Kota Depok. Kita tahu bahwa AKI dan AKB masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus kita tuntaskan bersama,” ungkap Mary.
Berdasarkan data Dinkes, AKI di Depok mengalami fluktuasi. Pada 2021 tercatat 155 per 100 ribu kelahiran hidup, turun pada 2022, namun kembali meningkat pada 2023 dan 2024 hingga mencapai 88 per 100 ribu kelahiran hidup. Hal serupa juga terjadi pada AKB yang pada 2024 naik signifikan menjadi 7,15 per 1.000 kelahiran hidup. Kondisi ini, menurut Mary, menunjukkan perlunya langkah inovatif dan kolaboratif lintas sektor.
Lewat inovasi Desimal, RSUD KiSA berperan penting membangun jejaring antar fasilitas kesehatan, baik puskesmas, klinik, hingga rumah sakit rujukan. Upaya ini diharapkan mampu mengatasi persoalan klasik, seperti keterlambatan penanganan di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun kedua. Selain itu, Desimal juga diarahkan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam menangani kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
“Dengan adanya jejaring yang kuat, ventilator di ICU yang memadai, hingga sistem SPGDT 119 yang terintegrasi, RSUD KiSA bersama seluruh faskes di Depok akan lebih siap menghadapi kondisi darurat yang mengancam nyawa ibu dan bayi,” jelas Mary.
Dinkes bersama RSUD KiSA juga menekankan pentingnya pemantauan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) secara by name by address. Langkah ini diyakini dapat mencegah bayi BBLR jatuh pada risiko kematian atau stunting. Data yang lebih rinci tersebut kemudian akan dikembalikan ke puskesmas untuk ditindaklanjuti melalui pemantauan berkelanjutan.
Mary menegaskan, inovasi Desimal di RSUD KiSA bukan hanya untuk kepentingan Sawangan, melainkan untuk seluruh fasilitas kesehatan di Kota Depok. “Harapannya, program ini benar-benar memberi dampak nyata, menurunkan AKI dan AKB, serta memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak di Depok,” pungkasnya. (Ihsan Ramdani)

Tinggalkan Balasan