INDORAYATODAY.COM – Menteri Kebudayaan Fadli Zon meluncurkan Santri Film Festival (SANFFEST) 2025 di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Minggu (7/9).

Acara ini menegaskan posisi penting pesantren tidak hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai aktor kunci dalam pelestarian dan pengembangan budaya, bahkan diplomasi.

Fadli Zon menyatakan bahwa SANFFEST 2025 merupakan gerakan budaya untuk mengangkat potensi santri di lebih dari 42.000 pesantren di Indonesia.

“Film adalah medium unik yang efektif untuk menyampaikan nilai, termasuk nilai dakwah. Ini adalah soft power,” ujarnya.

Menurutnya, festival ini diharapkan bisa memperkenalkan tradisi pesantren ke publik global dan menjembatani Indonesia dengan dunia.

Dia juga berharap SANFFEST bisa menjadi ajang berkelanjutan yang melahirkan talenta baru dari dunia pesantren, mulai dari penulis skenario hingga sutradara.

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, K.H. Sofwan Manaf, menyambut baik inisiatif ini. Ia mengakui pentingnya adaptasi terhadap teknologi modern seperti perfilman, yang kini juga diajarkan di pesantren.

“Anak-anak kita di pesantren sekarang bukan hanya belajar ilmu agama. Mereka juga diajarkan ilmu umum, psikologi, teknologi, dan bahkan perfilman,” tuturnya.

SANFFEST 2025 menjadi festival film santri pertama di Indonesia, bertujuan menampilkan karya kreatif komunitas pesantren.

Inisiatif ini diharapkan dapat membangun ekosistem kreatif, mengukuhkan narasi damai, dan menjadikan film sebagai alat diplomasi budaya untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung global.

BACA JUGA:  Dasco Janji Kawal Aspirasi Ojol, Minta Presiden Teken Perpres