DEPOK, INDORAYA TODAY – Layanan kesehatan di Puskesmas Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, menjadi sorotan warga. Sejumlah pasien mengeluhkan antrean panjang yang dinilai menghambat proses pelayanan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala UPTD Puskesmas Tugu, Wara Pamungkas, memberikan klarifikasi. Ia menyebut membludaknya antrean bukan karena lambatnya pelayanan, melainkan akibat banyak pasien datang di waktu yang bersamaan.

“Kendalanya kenapa pasien pada hari Senin bisa banyak, satu karena penambahan pasien. Kemudian yang kedua karena pasien itu kadang-kadang ketakutan pada saat datang di waktu yang sama,” ujar Wara kepada Indoraya Today, Kamis (11/9/2025).

Menurut Wara, sepanjang 2025 tercatat lonjakan signifikan. Dalam empat hari (Senin-Kamis), jumlah pasien bisa mencapai 180 orang. Sementara di hari Jumat dan Sabtu, rata-rata pasien mencapai 100 orang. Kondisi ini membuat antrean kerap menumpuk sejak pagi hari.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak puskesmas telah mengambil sejumlah langkah. Pertama, Wara memastikan seluruh pasien tetap mendapat pelayanan selama jam operasional, bahkan bagi mereka yang datang mendekati siang hari.

Kedua, petugas kesehatan diminta hadir lebih awal agar siap melayani warga sejak pendaftaran dibuka. “Intinya kita mulai lebih awal, SDM lebih banyak, dokternya. Kemudian empat perawat kita taruh di depan. Itu hanya ngelayani pasien umum dan lansia. In syaa Allah kita sudah melakukan pelayanan semaksimal mungkin di gedung maupun luar gedung,” jelasnya.

Wara menambahkan, jumlah penduduk Kelurahan Tugu yang mencapai 120 ribu jiwa menjadi tantangan tersendiri. Padahal, sesuai aturan Kementerian Kesehatan, satu puskesmas idealnya hanya melayani sekitar 30 ribu jiwa.

Meski begitu, ia menegaskan Puskesmas Tugu tetap berkomitmen melayani seluruh masyarakat, termasuk pasien dari luar Cimanggis dan Depok. “Jadi masyarakat jangan khawatir takut ditolak. Datang jam sebelas, kita terima. Jangan khawatir datang pagi-pagi karena takut ngga terlayani,” tutupnya.

BACA JUGA:  Depok Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih, Targetkan 63 Unit di Setiap Kelurahan