INDORAYATODAY.COM – Hari Jantung Sedunia menyoroti aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang bisa terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur.
Kondisi ini disebabkan oleh sinyal listrik jantung yang tidak berfungsi normal, dan pencegahan dini penting untuk menghindari komplikasi serius.
Spesialis Jantung Eka Hospital BSD, dr. Daniel Tanubudi, SpJP-FIHA, menjelaskan beberapa tipe aritmia:
Fibrilasi Atrium (AFib): Irama cepat dan tidak teratur yang meningkatkan risiko stroke.
Ventricular Fibrillation (VFib): Kondisi darurat medis yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak.
Gejala yang sering diabaikan meliputi jantung berdebar (palpitasi), pusing atau pingsan, nyeri dada, sesak napas, dan kelelahan tanpa sebab jelas.
Faktor risiko pemicu aritmia adalah gaya hidup (kafein, alkohol, merokok, stres), riwayat genetik, dan penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung koroner.
Pentingnya Gaya Hidup Sehat
Dr. Daniel menekankan, pengobatan aritmia tidak cukup hanya dengan obat-obatan. Gaya hidup sehat sangat krusial untuk menjaga irama jantung stabil, mencakup olahraga teratur dan pola makan seimbang (rendah lemak, gula, garam).
Aritmia dibagi menjadi ringan dan berat. Aritmia berat, seperti VFib, dapat berakibat fatal dalam hitungan menit. Jika mengalami gejala mengkhawatirkan, segera konsultasi dan lakukan pemeriksaan (seperti EKG) untuk diagnosis dan penanganan tepat.
Tinggalkan Balasan