INDORAYATODAY.COM – Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah signifikan untuk memperkuat ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat menjelang akhir tahun fiskal 2025.
Kebijakan ini adalah penyaluran stimulus tambahan jumbo senilai hampir Rp30 triliun ($2 miliar AS) dalam bentuk penebalan Bantuan Sosial (Bansos).
Stimulus uang tunai ini ditargetkan menjangkau hingga 30 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan para pekerja rentan.
Menteri Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan stimulus ini menjadi bantalan vital. “Arahan Bapak Presiden sangat jelas. Bantalan stimulus tambahan itu harus menjangkau hingga desil ke-4 atau lebih dari 30 juta KPM, plus pekerja. Ini adalah upaya menjaga stabilitas ekonomi,” kata Airlangga, Rabu (2/10), di Jakarta.
Rincian teknis dan besaran per keluarga, tambahnya, sedang difinalisasi dan akan rampung dalam waktu satu minggu ke depan.
Stimulus uang tunai ini dirancang dengan jangkauan lebih luas, menyasar tidak hanya kelompok miskin, tetapi juga kelas pekerja yang rentan.
Program ini akan bergulir bersamaan dengan skema bantuan pangan. Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan berupa beras 10 kg dan Minyakita 2 liter secara rapel (sekaligus) untuk alokasi Oktober dan November 2025, menyasar 18,3 juta KPM.
Gelontoran stimulus di kuartal IV ini merupakan pilar ketiga dari tiga strategi utama pemerintah untuk menopang pertumbuhan ekonomi 2025, menjadikannya pendorong terakhir (last-push) di penghujung tahun.

Tinggalkan Balasan