INDORAYATODAY.COM – Presiden RI Prabowo Subianto memaparkan visi kepemimpinan dan progres kebijakan pemerintah dalam sesi dialog di forum Forbes Global CEO Conference 2025 di St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Berhadapan dengan Chairman Forbes Media, Steve Forbes, Presiden Prabowo menyoroti ketegasan dalam penegakan hukum dan optimisme terhadap program kesejahteraan rakyat.
Dalam diskusi tersebut, terangkum delapan poin utama yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto:
1. Dunia Butuh Pemimpin Tegas dan Rasional. Steve Forbes memberikan apresiasi dengan menyebut, “Dunia Butuh Pemimpin Seperti Prabowo yang Tegas, Rasional, dan Berorientasi Perdamaian.”
2. Candaan Harvard. Suasana sempat mencair ketika Presiden Prabowo melontarkan candaan ringan, “Saya Pernah ke Harvard, ke Toko Bukunya!”, yang tergelitik Steve Forbes.
3. Tindak Tegas Tambang dan Sawit Ilegal. Presiden Prabowo mengumumkan bahwa pemerintah telah mengambil langkah tegas dengan membongkar 1.000 tambang ilegal dan menertibkan 5 juta hektare lahan sawit ilegal. Ia menekankan, “Hukum Harus Ditegakkan”.
4. Korupsi sebagai Kanker Stadium 4. Dalam konteks pemberantasan korupsi, Presiden Prabowo menyamakannya dengan penyakit parah. Menurutnya, “Korupsi Seperti Kanker Stadium 4, Tapi Harus Diperangi.”
5. MBG Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Rakyat. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diproyeksikan tidak hanya berdampak pada gizi, tetapi juga menjadi pencipta 1,5 Juta Lapangan Kerja Baru. “Presiden Prabowo Yakin Ekonomi Rakyat Jadi Mesin Pertumbuhan,” ujarnya.
6. Jaminan Produk Pertanian ke Pasar. Untuk mengatasi kerugian pascapanen, Presiden Prabowo memastikan jaminan distribusi. “Tidak Ada Lagi Panen Busuk, Truk Koperasi Siap Antar Produk ke Pasar,” kata Prabowo.
7. Peningkatan Pendapatan Nelayan 100 Persen. Intervensi pemerintah terhadap sektor kelautan dilaporkan membawa hasil nyata. Presiden menyebut, “Desa Nelayan Kini Naik Pendapatan 100 Persen Berkat Fasilitas Es dan Dermaga”.
8. Standar Ketat “Zero Incident” Program MBG. Guna menjaga kualitas program kesejahteraan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa “Kesalahan Sekecil Apa Pun Tak Bisa Ditolerir,” dalam pelaksanaan program MBG, menuntut standar “Zero Incident”.
Secara keseluruhan, dialog ini menjadi penegasan atas arah kebijakan pemerintah yang memprioritaskan penegakan hukum yang tegas di sektor SDA, didukung oleh program-program berbasis kesejahteraan rakyat yang terukur dan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah.
Tinggalkan Balasan