DEPOK, INDORAYA TODAY – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperluas akses pendidikan tinggi bagi warga tidak mampu. Melalui program beasiswa gratis yang digulirkan Dinas Sosial (Dinsos), sebanyak 200 mahasiswa dari keluarga miskin akan mendapat bantuan penuh hingga lulus kuliah.
Program ini melibatkan 23 perguruan tinggi ternama di Depok dan sekitarnya. Beberapa di antaranya adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gunadarma, Politeknik Negeri Jakarta, UPN Veteran Jakarta, Universitas Nasional, dan Universitas Pamulang. Tak hanya itu, kampus lain seperti Institut STIAMI, STIKES Pelita Ilmu, dan Universitas Nusa Mandiri juga ambil bagian dalam kemitraan strategis ini.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Devi Mayori, menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran beasiswa kali ini berbeda dibanding periode sebelumnya. “Kalau dulu sistemnya sekali cair, sekarang pembiayaannya dilakukan penuh sejak awal masuk kuliah hingga lulus,” ujar Devi saat ditemui di Balai Kota Depok, Jumat (17/10/2025).
Devi menambahkan, program ini tidak lagi mensyaratkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, penerima wajib terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN), data yang kini menjadi acuan tunggal bagi semua program bantuan sosial di Indonesia.
“DTSN ini menggantikan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025. Data ini menggabungkan berbagai sumber, mulai dari Bappenas, Kementerian PMK, hingga P3KE,” jelasnya.
Menurut Devi, syarat utama penerima beasiswa adalah warga dengan kategori Desil 5 ke bawah, atau kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. “Kalau di atas Desil 5, berarti sudah tidak layak menerima bantuan. Jadi ini benar-benar untuk masyarakat miskin,” tegasnya.
Proses pendaftaran dilakukan melalui kampus yang telah menjalin kerja sama dengan Pemkot Depok. Pihak universitas akan mendata mahasiswa dari keluarga miskin, kemudian menyerahkan data ke Dinsos untuk diverifikasi ulang.
“Nanti dana akan langsung ditransfer ke rekening mahasiswa. Rekening itu diblokir sementara sampai mahasiswa menyelesaikan kewajiban membayar ke kampus. Setelah itu baru bisa diakses,” papar Devi.
Untuk tahun ini, sebanyak 30 mahasiswa telah menerima beasiswa dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Pemkot Depok. Tahun depan, kuotanya akan bertambah menjadi 200 penerima, sesuai dengan target 1.000 mahasiswa miskin yang akan dibiayai selama masa jabatan Wali Kota Supian Suri.
“Program ini bagian dari misi utama Pemkot Depok dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045,” kata Devi.
Setiap penerima beasiswa reguler S1, D3, atau D4 akan mendapatkan biaya kuliah hingga Rp23 juta per tahun, termasuk uang buku dan transportasi. Sementara untuk program vokasi plus sertifikasi, nilai bantuannya mencapai Rp38 juta.
Pemkot Depok berencana menyosialisasikan program ini lebih luas lewat kecamatan, kelurahan, serta media digital agar warga miskin lulusan SMA bisa segera mendaftar. “Kami ingin lebih banyak anak Depok yang kuliah tanpa terbebani biaya,” pungkas Devi.
Tinggalkan Balasan