DEPOK, INDORAYA TODAY – Dua remaja ditemukan terkapar bersimbah darah di kawasan Pondok Zidane, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, pada Jumat (31/10/2025) malam. Mereka diduga menjadi korban tawuran brutal antarkelompok pelajar yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB.

Video yang memperlihatkan dua korban tergeletak dan berlumuran darah viral di media sosial, salah satunya di akun Instagram @sawanganupdate. Dalam video itu, tampak warga berupaya menolong dua remaja yang masih merintih kesakitan di tengah jalan.

Kapolsek Bojongsari, Kompol Fauzan Thohari, membenarkan kejadian tersebut. “Kami tadi sudah ke TKP, membawa korban ke rumah sakit, dan sekarang tengah menyelidiki untuk mengungkap pelakunya,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kedua korban diketahui berinisial DF (14) dan JB (14). Fakta mengejutkan, keduanya ternyata sudah tidak bersekolah. DF merupakan warga Kampung Perigi, Bedahan, Depok, sedangkan JB berasal dari Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Kronologi bermula saat korban bersama sekitar delapan temannya berkumpul di kawasan Pasir Putih sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka disebut-sebut sudah merencanakan tawuran dengan kelompok lawan yang diorganisir melalui media sosial. Kedua kubu kemudian sepakat bertemu di sekitar SMP Bina Mandiri.

Sekitar pukul 19.30 WIB, kelompok korban berpapasan dengan kelompok lawan yang datang berboncengan menggunakan sekitar 10 sepeda motor dan diduga berasal dari komunitas akun Instagram @27allbase_. Kalah jumlah, kelompok korban memilih kabur. Namun nahas, ketika melarikan diri melewati depan MTs An-Nur, salah satu pelaku dari kelompok lawan menyerang dari belakang dengan celurit.

Akibat serangan mendadak itu, DF dan JB yang berboncengan motor Suzuki NEX B 6538 ZFP terjatuh dan mengalami luka parah. DF mengalami luka di wajah, sementara JB menderita luka bacok terbuka di punggung sebelah kiri. Warga yang panik segera membawa keduanya ke RSUD Depok.

BACA JUGA:  Polres Metro Depok Ingatkan Pelajar SMP-SMK Citra Negara: Jauhi Tawuran hingga Narkoba

Hingga Sabtu (1/11/2025), DF telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan, sementara JB masih dirawat intensif di rumah sakit. “Korban JB masih dalam tindakan CT Scan dan Rontgen. Kondisinya membaik, tapi luka terbukanya cukup dalam,” kata Kompol Fauzan.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa satu golok panjang dan sepeda motor korban. Dua teman korban, yakni RPL (14) dan AA (14) yang merupakan pelajar SMP Negeri di Depok, telah dimintai keterangan sebagai saksi.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan. Tim Opsnal sedang memburu para pelaku. Kami minta doa masyarakat agar pelaku segera tertangkap,” tegas Kompol Fauzan.

Peristiwa ini memicu keprihatinan publik dan menjadi sorotan DPRD Kota Depok. Anggota Komisi D DPRD Depok, Siswanto, menilai bahwa tawuran pelajar bukan hanya tanggung jawab sekolah, melainkan juga keluarga dan lingkungan sosial. “Orangtua harus ikut aktif mengawasi anak-anaknya. Mereka adalah aset bangsa,” ujarnya.

Siswanto menegaskan, pencegahan tawuran harus dilakukan secara kolaboratif. Sekolah diharapkan tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter, kegiatan keagamaan, dan olahraga agar energi remaja tersalurkan ke arah positif.

“Kalau masyarakat melihat gelagat tawuran, segera laporkan ke polisi. Aparat juga harus cepat bergerak. Jangan sampai korban berikutnya jatuh lagi,” pungkasnya.