DEPOK, INDORAYA TODAY – Kota Depok kembali mencuri perhatian nasional. Kali ini bukan karena isu politik atau pembangunan, melainkan karena kehadiran akademisi dan filsuf kenamaan Rocky Gerung dalam Festival Depok Literasi 2025 yang digelar di lantai 10 Gedung Baleka II, Balai Kota Depok, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Membangun Akal Sehat Melalui Budaya Membaca” ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Literasi Depok yang berlangsung selama sepekan, sejak 3 hingga 9 November. Sejak pagi, aula utama gedung Baleka II telah dipadati pelajar, mahasiswa, hingga karang taruna dari seluruh kecamatan di Kota Depok yang ingin menyimak langsung pandangan kritis Rocky Gerung.
Pantauan di lokasi, Rocky hadir bersama jurnalis senior Hersubeno Arif, didampingi Wali Kota Depok Supian Suri dan Anggota DPRD Depok Binton Nadapdap. Rombongan tiba sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung disambut meriah oleh peserta yang antusias menunggu.
Momen menarik terjadi saat Rocky hendak naik ke panggung utama. Alih-alih menaiki tangga, ia justru melompat ringan ke atas panggung, memicu gemuruh tepuk tangan dan tawa peserta yang mengabadikan aksinya lewat ponsel.
Dalam sambutannya, Wali Kota Depok, Supian Suri, menilai kehadiran Rocky Gerung menjadi momentum penting bagi penguatan budaya literasi dan nalar kritis masyarakat Depok, khususnya kalangan muda.
“Mudah-mudahan kehadiran bung Rocky di Depok, mampu menambah literasi kita, memperkuat nalar kritis anak-anak muda di Depok,” ujar Supian Suri di sela-sela kegiatan.
Supian juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadi bagian dari semangat “Bersama Literasi, Depok Maju!”, tema besar Festival Literasi Depok tahun ini.
Sebagai bagian dari festival, panitia telah menyiapkan berbagai kegiatan inspiratif, mulai dari lomba literasi, bedah buku, hingga panggung musik. Seluruh agenda dikemas agar tak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi warga tentang pentingnya membaca dan berpikir kritis.
Festival Literasi Depok 2025 menjadi bukti bahwa kota ini tak hanya tumbuh sebagai kawasan urban, tetapi juga sebagai pusat gerakan intelektual dan literasi yang berpengaruh di Indonesia.
Tinggalkan Balasan