DEPOK, INDORAYA TODAY – Ancaman bagi kesehatan jantung sering kali dikaitkan dengan faktor-faktor klasik seperti konsumsi makanan berlemak tinggi atau kebiasaan merokok. Namun, seiring dengan perubahan gaya hidup modern, sebuah bahaya baru dan diam-diam telah muncul, yaitu kebiasaan duduk terlalu lama.

Para ahli kesehatan kini memberikan label yang mengejutkan untuk gaya hidup yang minim gerak ini adalah ‘rokok jenis baru’.

Istilah tersebut bukan tanpa alasan. Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Boby Arfhan Anwar, menegaskan bahwa kebiasaan duduk dalam waktu yang panjang tanpa jeda merupakan gaya hidup tidak aktif yang memiliki risiko serius bagi sistem kardiovaskular.

“Banyak penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup yang tidak aktif merupakan penyebab dari berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah, sehingga ini disebut sebagai ‘rokok jenis baru’,” ungkapnya, dikutip dari situs resmi Pemkot Depok, Minggu (12/10/2025).

Dokter Boby menjelaskan, fenomena duduk berkepanjangan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di lingkungan kerja, saat bepergian, maupun ketika bersantai di rumah. Kondisi ini secara signifikan menjadi pemicu utama meningkatnya kasus penyakit jantung.

“Orang yang terlalu lama duduk seharian, tidak ada jedanya sampai tiga-empat jam terus-menerus, berisiko tinggi mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah,” jelasnya.

Menurutnya, duduk dalam posisi yang sama selama berjam-jam menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak optimal. Akibatnya, kinerja jantung pun akan menurun karena tubuh tidak aktif bergerak.

Lebih lanjut, Dokter Boby menambahkan, kondisi ini berpotensi besar memicu masalah kesehatan kronis lainnya, termasuk peningkatan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, hingga penumpukan lemak yang berbahaya di dalam tubuh.

Kesimpulannya, aktivitas yang terlihat sepele, yakni duduk diam tanpa bergerak, menyimpan dampak kesehatan yang luar biasa besar. Inilah mengapa ‘duduk lama’ disamakan dengan ‘rokok jenis baru’, sebagai peringatan atas bahaya berdiam diri yang merusak tubuh secara perlahan.

BACA JUGA:  Ancaman Kesehatan Mental di Era Digital, Screen Time Maksimal 3 Jam

Untuk mengatasinya, pencegahan harus dilakukan segera. “Yuk, kita mulai bergerak secara teratur. Berjalan kaki, melakukan peregangan ringan, atau sekadar berdiri sejenak bisa membantu menjaga sirkulasi darah tetap lancar,” imbaunya.

Ia mengingatkan, gaya hidup yang aktif adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan jantung. “Ingat, gaya hidup aktif adalah kunci menjaga jantung tetap sehat. Jadi, jangan biarkan tubuhmu ‘merokok’ diam-diam hanya karena terlalu lama duduk,” tuntasnya.