DEPOK, INDORAYA TODAY – Anggota DPR RI Komisi IX, Nuroji, membeberkan strategi Presiden Prabowo Subianto dalam menekan angka stunting dan kemiskinan melalui program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini disebut menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.
“Program ini sudah lama dicanangkan Pak Prabowo dan kini mulai berjalan di berbagai daerah,” kata Nuroji dalam kunjungan kerja masa reses di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Sabtu (18/10/2025).
Menurut Nuroji, program MBG tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Tujuannya untuk memastikan kelompok rentan tersebut mendapatkan asupan gizi yang cukup agar tumbuh sehat dan cerdas.
“Masih banyak masyarakat yang belum memahami manfaat dari MBG. Tujuan utamanya adalah meningkatkan asupan gizi anak-anak, sekaligus menekan angka stunting dan kemiskinan,” ujar politikus Gerindra itu.
Nuroji menambahkan, MBG merupakan pengembangan dari program lama yang dikenal sebagai “revolusi putih”, yaitu pembagian susu yang digagas Prabowo sejak 2008. Kini, program tersebut diperluas dengan pemberian makanan bergizi yang lebih lengkap dan bernutrisi tinggi.
“Kalau dulu hanya susu, sekarang ditambah makanan sehat. Jadi anak-anak SD sampai SMA, serta ibu hamil dan menyusui bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Ia menekankan, keberhasilan program MBG menjadi penting dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Komisi IX DPR RI, kata Nuroji, terus mengawal pelaksanaan program tersebut, termasuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.
“Di Depok, kita harus maksimalkan dapurnya. Pembangunan SPPG masih belum sampai 100 persen, jadi ini perlu kita dorong bersama,” ucapnya.
Selain fokus pada peningkatan gizi, Nuroji menyebut program MBG juga berperan penting dalam strategi pengentasan kemiskinan nasional. Program ini, kata dia, berjalan seiring dengan kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja baru.
“Program hilirisasi akan membuka banyak lapangan kerja. Jadi bukan hanya mengatasi gizi buruk, tapi juga memutus rantai kemiskinan,” katanya.
Lebih jauh, Nuroji menjelaskan bahwa MBG memiliki dampak jangka panjang dalam membangun generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045. Dengan gizi yang cukup, anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh menjadi generasi produktif, sehat, dan berdaya saing global.
“Jangka pendeknya menekan stunting, jangka panjangnya membentuk generasi unggul. Inilah fondasi yang disiapkan Pak Presiden untuk masa depan bangsa,” tutur Nuroji menegaskan.
Ia menutup dengan ajakan kepada seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk aktif mendukung program ini agar manfaatnya bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat. “Kita songsong Indonesia yang kuat, mandiri, dan berdaya saing. Semua dimulai dari gizi anak bangsa,” tuntasnya.
Tinggalkan Balasan