DEPOK, INDORAYA TODAY – Akademisi dan filsuf kenamaan, Rocky Gerung mendorong warga Depok, khususnya para netizen, untuk meningkatkan kualitas narasi dan pola pikir mereka. Ia bahkan mencetuskan ide agar Kota Depok bisa menjadi “ibu kota pikiran” Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang cepat dan intelektual.
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam acara Talk Show bertajuk “Membangun Akal Sehat Melalui Budaya Membaca” di lantai 10 Gedung Baleka II, Balai Kota Depok, Rabu (5/11/2025).
Dalam paparannya, Rocky menyoroti fenomena konsumsi media sosial oleh netizen Depok yang ia nilai masih didominasi oleh “kakofoni narasi” dan reaksi cepat tanpa pengolahan mendalam.
“Saya mau tanya kepada netizen di Depok, apakah kalian memproduksi narasi atau sedang memproduksi kakofoni narasi? Artinya, percakapan matamu dengan teks di depanmu dan diolah di otak, narasi menghisap kalimat lalu jadi sedimen di pikiran, menjadikan badai di kepala,” ujar Rocky.
Ia menyebut bahwa banyak netizen saat ini hidup melalui tuntunan algoritma, bukan lagi metodologi atau ideologi, yang akhirnya hanya menciptakan “hiruk-pikuk doang.”
Lebih jauh, Rocky memaparkan konsekuensi dari kebiasaan membaca “dengan jempol” dan reaksi instan tersebut. Menurutnya, pola pikir yang dangkal itu bisa terdeteksi oleh Artificial Intelligence (AI) dan cloud saat pengguna mengunggah pikiran mereka.
“Akibatnya, setiap kali Anda upload pikiran Anda lewat sosial media, cloud, artificial intelligence membaca. ‘Oh, jenis pertanyaan yang diajukan ke artificial intelligence dangkal betul,’ lalu disurvei. Dari mana? Oh, dari Indonesia bagian barat. Bagian barat di mana? Depok, misalnya,” jelasnya.
Ia khawatir, kondisi ini akan memicu perumusan oleh mesin pencari ide bahwa Depok tidak perlu dilayani karena pertanyaannya dangkal.
Untuk melawan narasi kedangkalan di masa lalu, Rocky mendesak netizen Depok untuk segera berbenah. Ia menekankan pentingnya mengajukan pertanyaan bermutu kepada AI.
“Sejak sekarang, Anda mesti ajukan pertanyaan bermutu pada artificial intelligence, supaya terbaca bahwa ada narasi intelektual dari Kota Depok,” tegasnya.
Rocky secara eksplisit menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Depok sebagai pusat intelektual.
“Saya ingin Depok ini jadi? Biarkan IKN jadi ibu kota negara. Biarkan Whoosh jadi model kereta cepat. Saya ingin netizen Depok itu jadi ibu kota pikiran. Dan itu hebat, cepat, intelektual,” katanya.
Menurutnya, lokasi Depok yang dikelilingi oleh ilmu pengetahuan dan rasio 2,4 juta penduduknya sudah cukup untuk menghasilkan pikiran bermutu.
Ia juga berpesan kepada pelajar dan mahasiswa Depok untuk tidak mudah mengangguk pada guru. “Mendidik artinya mencari teman bertengkar dengan pikiran,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan