DEPOK, INDORAYA TODAY – Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Depok, Igun Sumarno, memberikan penilaian positif terhadap kinerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah, selama 100 hari pertama memimpin. Igun bahkan memberikan nilai 95 persen untuk pasangan pemimpin Depok tersebut.

Menurut Igun, penilaiannya ini didasarkan pada hasil kerja konkret yang terlihat di berbagai sektor, bukan karena posisinya sebagai bagian dari koalisi pendukung. Salah satu sorotan utama Igun adalah perkembangan sektor pendidikan, terutama pelaksanaan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau yang kini dikenal sebagai SPMB.

“Ini riil, objektif. Kita lihat sekarang, salah satunya adalah yang saya lihat karena saya di Komisi D yang fokus terhadap pendidikan,” ujar Igun saat ditemui di kediamannya di Cilodong, Jumat (6/6/2025).

Igun menilai, pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang sebelumnya sering menimbulkan polemik kini jauh lebih tertib dan bersih. Ia mengapresiasi langkah tegas Pemkot Depok yang menegakkan aturan dalam proses penerimaan siswa.

“PPDB atau SPMB yang belakangan ini heboh, luar biasa sekarang tertib. Dengan tanda tangan kesepakatan bersama itu, sekarang clear dan bersih,” katanya.

Igun menjelaskan, ia sering bertemu dengan orang tua siswa dan pihak Dinas Pendidikan yang sebelumnya mengeluhkan praktik “titip menitip”. Kini, dengan aturan yang lebih tegas, masyarakat diminta untuk mengikuti prosedur yang ada.

“Apa kata pihak Dinas? Sudah Bu, ikuti saja aturannya, ini adalah aturan kami. Karena pada saat melanggar aturan, kami akan berhadapan dengan hukum. Pidana lagi. Ini yang menjadi masalah,” lanjutnya.

Selain itu, Igun juga memberikan dukungan terhadap kebijakan Pemkot Depok yang menyarankan sekolah negeri diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu, sementara sekolah swasta untuk yang mampu. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara dan semua pihak harus mengikuti aturan yang ada.

BACA JUGA:  Supian Suri Tinjau Rencana Pembangunan Flyover di Jalan Juanda untuk Atasi Kemacetan Depok

Perubahan positif juga terlihat pada sektor kebersihan dan infrastruktur. Igun mencontohkan kondisi di Kelurahan Sukamaju, tepatnya di pertigaan Kostrad, yang sebelumnya dikenal sebagai tempat pembuangan sampah. Kini, kawasan tersebut sudah bersih dan dihiasi dengan pot-pot tanaman.

“Itu tadinya tempat sampah bertumpuk dari berbagai macam. Tapi saya lihat, sekarang bersih dan sudah ditanami pot-pot. Berarti ini kan sudah ada kemajuan,” ungkap Igun.

Igun juga mengapresiasi pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Depok yang dinilainya tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, ia memuji program pengobatan gratis di puskesmas dan mutasi ASN yang dinilai menunjukkan komitmen pemerintahan Supian-Chandra dalam meningkatkan pelayanan publik.

“Jadi saya kira, inilah bukti nyata,” tegas Igun.

Toleransi sosial juga menjadi salah satu sorotan Igun. Ia menyebutkan bahwa untuk pertama kalinya, Depok memiliki camat yang beragama Nasrani. Hal ini, menurutnya, menunjukkan semangat toleransi yang kuat dalam pemerintahan Supian-Chandra.

“Baru kali ini lho ada camat perempuan, yang beragama Nasrani. Berarti kan kita siap toleran kan, ini kan adalah satu hal yang sangat luar biasa dan salah satu Wali Kota yang sangat berani,” kata Igun.

Igun juga menanggapi anggapan negatif yang sering dilontarkan kepada Kota Depok mengenai intoleransi. “Kalau Kota Depok ada yang mengatakan intoleran, enggak religi, buktinya? Tidak demikian,” tambahnya.

Igun menilai, pemerintahan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah telah merealisasikan janji mereka untuk menjadikan Depok sebagai kota yang inklusif, bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang golongan atau latar belakang.

“Depok sekarang menjadi tidak eksklusif. Sangat luar biasa deh pokoknya,” pungkas Igun. (Malik Sihite) 

BACA JUGA:  Aplikasi Depok Single Window Bikin Kaget: Status DTKS Muncul dalam Sekejap!