INDORAYATODAY.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia, Sudaryono, mengaku geram dengan maraknya praktik penipuan pupuk subsidi yang beredar di media sosial, terutama di platform TikTok.
Sudaryono mengatakan, banyak akun palsu yang menawarkan pupuk bersubsidi dengan harga murah secara daring, sehingga merugikan dan menyesatkan para petani.
“Geram saya lihatnya! Banyak banget akun bodong di TikTok nawarin pupuk subsidi murah, petani kita jadi korban,” ungkap Sudaryono melalui akun Instagram pribadinya, Selasa (2/9/2025).
Dia mengingatkan, pupuk bersubsidi hanya bisa didapatkan di kios resmi oleh petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Sudaryono juga telah memerintahkan jajaran Direksi PT Pupuk Indonesia untuk aktif melaporkan dan mengawal kasus penipuan ini demi memberikan efek jera kepada para pelaku.
“Tidak ada ceritanya pupuk subsidi dijual murah lewat online, apalagi transfer langsung ke rekening pribadi. Itu 100 persen penipuan! Jangan sampai jadi korban,” tegasnya.
Tahun ini, PT Pupuk Indonesia menyiapkan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi untuk mendukung swasembada pangan. Jumlah ini lebih besar dari kuota tahun sebelumnya yang mencapai 7,2 juta ton.
“Pada tahun 2025, kami menerima amanat untuk menyalurkan pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton yang terdiri dari urea sebesar 4,6 juta ton, NPK sebesar 4,3 juta ton, dan pupuk organik 500.000 ton,” ujar Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh.

Tinggalkan Balasan