DEPOK, INDORAYA TODAY – Kemenangan Supian Suri dalam Pilkada Depok 2024 disebut bukan sekadar hasil kontestasi politik biasa, melainkan cerminan kuatnya keinginan masyarakat akan perubahan. Setelah 20 tahun Kota Depok dipimpin oleh PKS, hadirnya Supian dianggap membawa angin segar dengan kekuatan kepemimpinan yang berbeda.
Politisi PKB yang juga anggota DPRD Depok, Babai Suhaimi, menilai ada dua aspek besar yang selama ini gagal disentuh PKS, yakni geografi dan demografi. Menurutnya, dua aspek itu justru kini menjadi senjata utama Supian dalam membaca kebutuhan warga.
“Seorang kepala daerah harus mampu mengelola wilayah dan manusianya. PKS gagal membangun integrasi wilayah Barat, Timur, Utara, Selatan, hingga memunculkan kejenuhan masyarakat. Di situlah Supian hadir dengan gagasan baru,” ujar Babai dalam diskusi publik Forum Indoraya Today Institute bertema Depok di Tangan Supian Suri, di Cafe Artivator, Pancoran Mas, Rabu (24/9/2025).
Babai menegaskan, Supian memiliki kelebihan dari segi pengalaman birokrasi. Lulusan STPDN ini meniti karier dari bawah hingga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Depok. “Beliau paham seluk-beluk pemerintahan, keuangan daerah, hingga sistem pelayanan publik. Bukan asal-asalan partai mendukung Supian,” ucapnya.
Tak hanya berbekal pengalaman birokrasi, Supian juga berhasil membangun kekuatan politik yang solid. Hampir seluruh partai besar di Depok berkoalisi mendukungnya, sehingga tercermin dalam kekuatan legislatif. Babai menyebut, lebih dari 50 persen anggota DPRD kini berada di barisan pendukung Supian.
“Bayangkan, walau ketua DPRD dari PKS, kekuatan mayoritas ada di kita. Kalau program Supian terhambat, veto bisa dijalankan. Itu modal kuat lima tahun ke depan,” kata Babai menegaskan.
Sementara itu, Dekan FISIP UI, Prof Aji Semiarto menyebut kejenuhan masyarakat terhadap pola kepemimpinan lama menjadi faktor penentu kemenangan Supian. Warga Depok, kata dia, ingin ada pemerataan pembangunan, bukan hanya terfokus di Margonda.
Diskusi publik yang digagas Indoraya Today Institute itu turut menghadirkan Politikus PKS Ade Firmansyah dan Direktur Eksekutif IDP-LP Riko Noviantoro. Riko menambahkan, kemenangan Supian mencerminkan fenomena politik nasional, di mana kekuasaan lama bisa runtuh ketika gagal menjawab aspirasi masyarakat.
“Fenomena Banten juga terjadi di Depok. Lama berkuasa bukan jaminan, masyarakat bisa memberi mandat baru. Supian punya modal besar untuk mengorkestrasi perubahan itu,” kata Riko.
Kemenangan Supian Suri, menurut para pembicara, tidak hanya menjadi babak baru politik Depok, tetapi juga peluang untuk membangun kota yang lebih terintegrasi, inklusif, dan modern. Tantangannya kini adalah bagaimana Supian mampu menjaga konektivitas kebijakan agar pembangunan berjalan berkesinambungan.
Tinggalkan Balasan