DEPOK, INDORAYA TODAY – Bagi masyarakat yang sedang berencana membeli rumah pertama, penting untuk memahami perbedaan antara rumah subsidi dan rumah komersial.
Meski sama-sama tersedia luas di pasaran, keduanya memiliki perbedaan signifikan, mulai dari segi harga hingga aturan renovasi.
Merujuk unggahan akun Instagram resmi Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Jawa 1 (DKI Jakarta & Banten), yakni @pupr_perumahan_jawa1, berikut ini lima perbedaan utama rumah subsidi dan rumah komersial:
- Harga
Rumah subsidi memiliki harga yang diatur langsung oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor 689/KPTS/M/2023. Besaran harga maksimal tergantung pada zona wilayah, dengan kisaran mulai dari Rp 166 juta hingga Rp 240 juta.
Sebaliknya, rumah komersial tidak memiliki batasan harga, karena ditentukan oleh pengembang berdasarkan lokasi dan fasilitas yang ditawarkan. Maka tak heran jika harganya jauh lebih bervariasi dan bisa mencapai angka miliaran rupiah.
- Lokasi
Lokasi juga menjadi pembeda yang cukup mencolok. Rumah subsidi umumnya dibangun di area yang kurang strategis dan cukup jauh dari pusat kota.
Sedangkan rumah komersial lebih banyak ditemukan di lokasi-lokasi strategis, dekat dengan fasilitas umum, transportasi, serta pusat perbelanjaan atau perkantoran.
- Tipe Unit
Rumah subsidi hanya tersedia dalam pilihan tipe terbatas, yakni tipe 21 hingga tipe 36. Ini dilakukan agar rumah tetap terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sementara itu, rumah komersial memiliki lebih banyak variasi tipe dan ukuran, sesuai kebutuhan konsumen—mulai dari rumah mungil hingga hunian mewah dengan luas bangunan yang besar.
- Penerima atau Target Pasar
Rumah subsidi ditujukan khusus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan syarat dan ketentuan tertentu, termasuk batas maksimal penghasilan bulanan.
Adapun rumah komersial bebas dibeli oleh siapa saja, tanpa syarat penghasilan, selama mampu membayar atau mengakses kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank.
- Renovasi
Untuk rumah subsidi, renovasi hanya bisa dilakukan sesuai aturan pemerintah, seperti tidak mengubah struktur utama dalam kurun waktu tertentu.
Berbeda dengan rumah komersial, di mana pemilik rumah bebas merenovasi sesuai keinginan tanpa terikat regulasi khusus dari pemerintah.
Memahami perbedaan rumah subsidi dan rumah komersial dapat membantu calon pembeli mengambil keputusan yang tepat.
Jika memiliki penghasilan terbatas dan ingin memiliki rumah pertama, rumah subsidi bisa menjadi pilihan ideal. Namun, jika menginginkan fleksibilitas dan lokasi yang lebih strategis, rumah komersial mungkin lebih sesuai.
Tinggalkan Balasan