INDORAYATODAY.COM – Dokter kandungan M Syafril Firdaus resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Garut, Jawa Barat, pada Rabu (16/4/2025) malam, setelah video dugaan pelecehan seksual terhadap pasien saat pemeriksaan USG viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat tangan kiri sang dokter menyentuh bagian dada pasien, memicu kecaman publik serta gelombang laporan dari korban lainnya. Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi mengumpulkan alat bukti serta keterangan saksi dan korban.
Asisten Deputi Penyediaan Layanan Perempuan Korban Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ratna Dewi Oeni Cholifah, mengungkap bahwa ini bukan kali pertama Syafril terseret kasus serupa.
“Beberapa bulan lalu (tahun 2024), pelaku pernah ditonjok sama suami pasien (karena pelecehan), tapi berakhir damai,” ujar Ratna, Rabu (16/4/2025).
“Karena korban banyak, sekarang di-blow up kembali,” katanya menambahkan.
Rekam jejak buruk M Syafril juga diketahui di kalangan tenaga medis dan pasien di Garut. Anggota DPRD Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, menyatakan perilaku tidak pantas Syafril sudah menjadi rahasia umum. Ia bahkan pernah menolak permintaan bergabungnya Syafril di salah satu rumah sakit swasta.
“Saya tawarkan ke manajemen (RS Medina), tapi ditolak karena sudah pada tahu,” ujar Diah, yang juga istri mantan Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Ia menambahkan bahwa Syafril mendapat julukan “dokter centil” karena sering menggoda pasiennya.
“Katanya dokter ‘centil’, tenaga medis lain sudah dengar banyak keluhan,” ucapnya.
Laporan dari sejumlah pasien turut memperkuat dugaan tersebut. Seorang pasien berinisial SS (29) mengaku pernah diminta nomor WhatsApp oleh Syafril. Setelah memberikan nomornya, ia menerima pesan yang bernada mesum.
“Pas ngechat memang ada yang aneh dari bahasanya, mengarah ke hal-hal negatif. Tidak hanya saya ternyata yang pernah diminta nomor WhatsApp, tapi ada juga temen-temen lain yang jadi pasiennya, pesannya juga sama negatif,” katanya.
Hal serupa diungkap pasien lain berinisial BL (28), yang awalnya mengira pesan dari dokter hanya gurauan.
“Saya kira bercanda, tapi lama-lama kok curiga. Ya dibiarkan saja. Tapi akhirnya viral juga ya,” ujarnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap kasus dan membuka ruang bagi korban lain yang ingin melapor. (*)

													
							
							
							
							
							
							
							
							
							
							
							
Tinggalkan Balasan