INDORAYATODAY.COM – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan perhatian khusus terhadap kondisi kesehatan sejumlah kepala daerah yang mengikuti Retret Nasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Gelombang II di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Dari 84 peserta yang hadir pada hari pertama kegiatan, sepuluh orang di antaranya dinyatakan memerlukan pengawasan kesehatan ketat berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Lima peserta diberikan pita berwarna kuning sebagai penanda observasi kesehatan, sementara lima lainnya menerima pita merah yang menandakan kebutuhan atensi lebih serius.
“Sekitar sepuluh orang ada dalam pengawasan ketat. Yang sangat ketat tentu yang memakai pita merah,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, kepada awak media, Minggu (22/6/2025).
Selain pita kuning dan merah, peserta yang dinyatakan sehat secara umum juga diberikan penanda berupa gelang hijau dan pita biru. Sistem penanda warna ini bertujuan untuk membantu panitia menyesuaikan kebutuhan masing-masing peserta selama kegiatan berlangsung.
Bima menjelaskan bahwa pengaturan ruang kelas juga akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan peserta, seperti peserta dengan cedera fisik tertentu. “Kalau misalnya tidak kuat, tidak ada masalah. Kami akan geser kelasnya, kami sesuaikan untuk yang lebih aksesibel,” tambahnya.
Dalam kegiatan retret ini, Bima juga menginformasikan bahwa jumlah peserta akan bertambah menjadi 86 orang dengan keikutsertaan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara yang akan menyusul bergabung usai pelantikan dalam satu atau dua hari ke depan.
“Jadi total tetap akan ada 86 kepala daerah,” katanya.
Retret Nasional Kepala Daerah Gelombang II ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan penguatan nilai kepemimpinan pemerintahan di tingkat daerah yang digelar Kemendagri secara berkelanjutan.[]

Tinggalkan Balasan