INDORAYATODAY.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk menjamin ketersediaan pupuk subsidi bagi petani di tengah lonjakan harga pupuk dunia yang signifikan sejak awal tahun 2025.

Kenaikan harga pupuk global ini dipicu oleh ketegangan geopolitik, fluktuasi harga gas alam, serta pembatasan ekspor dari negara produsen utama. Indeks harga pupuk global naik 15% sepanjang 2025, dengan TSP melonjak 43% dan DAP 23%.

Menanggapi kondisi ini, Sudaryono menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan pengadaan pupuk subsidi akan berbasis volume, bukan lagi anggaran.

“Jadi berapa pun harga bahan bakunya, volume untuk petani tetap aman,” tegas Sudaryono.

Sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia, Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah bersama Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia Holding terus mengamankan stok, memperkuat produksi dalam negeri, dan memastikan distribusi pupuk subsidi tepat sasaran. “Petani tidak perlu panik,” jelasnya.

Pemerintah juga mendorong transformasi sistem distribusi pupuk melalui digitalisasi untuk memantau kebutuhan real-time, mempercepat penyaluran, dan meminimalisir penyelewengan.

Kebijakan berbasis volume ini diharapkan memberikan kepastian bagi jutaan petani di tengah gejolak harga pupuk global, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

 

BACA JUGA:  Wamentan: Benih Jagung Syngenta Bukan Sekadar Merek, tapi Jaminan Mutu