INDORAYATODAY.COM — Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menetapkan 85 cagar budaya tingkat nasional baru pada tahun ini. Penambahan ini meningkatkan total jumlah cagar budaya nasional dari semula 228 menjadi 313 objek.

Meski meningkat, Fadli menilai angka tersebut masih sangat kecil dibanding kekayaan budaya Indonesia. Ia menyebut potensi cagar budaya nasional seharusnya mencapai ribuan, bahkan puluhan ribu.

“Koleksi di Museum Nasional saja ada sekitar 194 ribu. Setidaknya 10 persen atau 19 ribu benda di sana sangat mungkin memenuhi kriteria sebagai cagar budaya nasional,” ujar Fadli di Jakarta, belum lama ini.

Guna mempercepat proses identifikasi, pemerintah berencana membentuk tim khusus untuk melakukan kurasi dan penilaian koleksi museum. Fokus awal akan diarahkan pada Museum Nasional serta koleksi hasil repatriasi dari luar negeri yang memiliki nilai sejarah kuat.

Fadli mencontohkan langkah sistematis yang telah dilakukan Yogyakarta dalam mengusulkan koleksi arca sebagai cagar budaya nasional. Ia berharap skema serupa dapat diterapkan secara luas. “Koleksi repatriasi yang akan datang juga perlu segera masuk dalam proses penetapan,” tegasnya.

Selain perlindungan hukum dan pelestarian, penetapan status ini diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi berkelanjutan. Fadli memandang kekayaan budaya sebagai sektor hulu, sementara hilirnya adalah industri kreatif, UMKM, hingga kuliner.

Ia mendorong kolaborasi melalui skema public-private partnership untuk mengoptimalkan pemanfaatan cagar budaya. “Di negara lain, pelestarian selalu melibatkan swasta, misalnya untuk pengembangan restoran hingga pembuatan merchandise. Ini tanggung jawab bersama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,” kata Fadli.

BACA JUGA:  Depok Gelar Lomba Tari Jaipongan, Upaya Kuatkan Identitas Budaya Lokal