INDORAYATODAY.COM – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) meluncurkan strategi terobosan untuk merealisasikan visi penyediaan 3 juta rumah oleh Presiden Prabowo Subianto.
Strategi ini berpusat pada optimalisasi peran Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai penyalur utama Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.
Menteri Ara secara eksplisit menyatakan bahwa langkah masif ini bertujuan menjadikan pembiayaan negara sebagai senjata ampuh untuk memutus jerat praktik tengkulak dan rentenir yang selama ini mencekik Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/10/2025), Menteri Ara menekankan pentingnya pendekatan ‘jemput bola’ oleh BRI. Sosialisasi program pembiayaan, tegasnya, harus dilakukan secara masif dan langsung menyasar MBR, karyawan perusahaan, hingga pelaku UMKM.
“Saya mohon jaringan BRI benar-benar dimaksimalkan. Sosialisasi FLPP jangan hanya di internal, tapi juga kepada karyawan perusahaan, pelaku UMKM, dan masyarakat luas,” tegas Menteri Ara.
Ia bahkan mendesak BRI untuk melakukan terobosan radikal, termasuk membuka booth layanan di pusat keramaian dan mal di kota-kota besar agar masyarakat dapat segera mengajukan dan memproses permohonan pembiayaan dengan cepat.
Dalam pertemuan dengan manajemen BRI, Menteri Ara memaparkan tiga fokus utama kolaborasi untuk memastikan program perumahan berjalan optimal:
Akselerasi FLPP Historis: Pemerintah menargetkan penyaluran 350 ribu unit rumah subsidi melalui FLPP tahun ini—target tertinggi dalam sejarah. BRI didorong menjadi penyalur utama demi mencapai target ambisius ini.
Mendorong Inovasi KUR Perumahan: Menteri Ara menyoroti KUR Perumahan sebagai instrumen inovatif. Dari total plafon KUR nasional Rp 130 triliun, BRI diminta mengambil porsi penyaluran yang lebih besar. “Saya minta BRI betul-betul tampil terdepan agar KUR Perumahan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam sisa 2,5 bulan tahun ini,” ujarnya.
Keberpihakan Melawan Rentenir: Inti dari visi Presiden Prabowo adalah menghadirkan pembiayaan yang mampu melawan praktik rentenir. Penguatan FLPP dan KUR Perumahan adalah wujud nyata keberpihakan negara terhadap MBR.
Menanggapi permintaan ini, Direktur Utama Bank BRI Hery Gunardi menyatakan komitmen penuh mendukung program 3 juta rumah, baik melalui FLPP maupun KUR Perumahan, mengingat BRI adalah salah satu penyalur KUR terbesar di Indonesia.
Hery menilai terobosan Kementerian PKP di bawah kepemimpinan Menteri Ara, khususnya inovasi KUR Perumahan dan percepatan program, sebagai langkah yang “luar biasa” dan belum pernah ada sebelumnya.
Kolaborasi ini menandai babak baru dalam program perumahan rakyat, di mana kemudahan akses pembiayaan dan perluasan jangkauan menjadi kunci utama untuk merealisasikan target perumahan nasional, sekaligus menjalankan misi keadilan sosial.

Tinggalkan Balasan