DEPOK, INDORAYA TODAY – Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) terus memperkuat upaya pengelolaan sampah di tingkat wilayah. Salah satu langkah konkret yang kini dilakukan adalah revitalisasi Unit Pengolahan Sampah (UPS) dan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Jalan Jawa, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji.

Revitalisasi tersebut ditujukan untuk mengubah kawasan tersebut menjadi TPS 3R (Reuse, Reduce, Recycle) percontohan di Kota Depok. Langkah ini menjadi bagian penting dalam strategi DLHK mengurangi beban sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung yang kini sudah mengalami kelebihan kapasitas.

Kepala DLHK Kota Depok, Abdul Rahman atau yang akrab disapa Abra, mengatakan, revitalisasi dilakukan dengan memperbaiki hanggar dan mengoptimalkan seluruh fasilitas pengolahan agar TPS Jalan Jawa dapat beroperasi lebih efektif.

“Hari ini kami meninjau lokasi TPS dan UPS Jalan Jawa yang mulai dilakukan proses perbaikan hanggar dan optimalisasi, sehingga nantinya dapat beroperasi sebagai TPS 3R, mampu mengolah sampah lebih banyak dan lebih baik,” ujar Abra, Rabu (8/10/2025).

TPS Jalan Jawa selama ini melayani 17 RW di Kelurahan Beji, dengan volume sampah mencapai 40 hingga 60 ton per hari. Seluruh sampah tersebut sebelumnya hanya bersifat transit tanpa pengolahan, sebelum dikirim ke TPA Cipayung. Di sisi lain, UPS yang berada di area yang sama baru mampu mengolah sekitar 1,5 ton sampah organik per hari menjadi kompos secara manual.

“Rata-rata sampah organik yang masuk UPS Jalan Jawa di kisaran 1,5 ton per hari. Kapasitas olahnya juga terbatas, sekitar 2 ton saja karena metode pengolahan masih sederhana berupa komposting, sehingga membutuhkan waktu olah yang lama,” jelas Abra.

BACA JUGA:  Wali Kota Bogor Dorong Peningkatan Akses Kuliah bagi Warga Tak Mampu

Untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi, DLHK Depok menggandeng WWF Indonesia melalui program Plastic Smart Cities. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah di Kota Depok, sekaligus menjadikan TPS dan UPS Jalan Jawa sebagai proyek percontohan.

“Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Kota Depok dengan pihak ketiga, yaitu WWF Indonesia, dengan sumber pendanaan berasal dari hibah WWF Indonesia,” terang Abra.

Ke depan, setelah revitalisasi rampung, TPS 3R Jalan Jawa ditargetkan mampu mengolah hingga 15 ton sampah per hari. Sistem pengolahan yang digunakan adalah RDF (Refuse Derived Fuel), yaitu teknologi yang mengubah sampah menjadi sumber energi terbarukan. DLHK juga berencana menjalin kerja sama dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa sebagai offtaker hasil RDF.

“Tentunya hal ini dapat mengurangi jumlah sampah yang harus dikirim ke TPA Cipayung,” tegas Abra.

Abra menambahkan, keberhasilan program ini juga membutuhkan partisipasi aktif warga sekitar.

“Warga Depok, khususnya warga Kelurahan Beji, patut berbangga dan juga harus mendukung adanya program ini karena tujuannya baik, untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui pengelolaan sampah yang baik,” tutupnya.

Ia berharap revitalisasi ini berjalan lancar dan menjadi tonggak penting menuju pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Depok.

“Mohon doanya agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan dapat berhasil ke depannya sehingga mewujudkan Kota Depok yang nyaman, bersih, dan aman,” pungkasnya.