INDORAYATODAY.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, sektor pertanian Indonesia harus meninggalkan cara kerja konvensional dan memasuki era mekanisasi modern.

Langkah ini disebutnya sebagai kunci untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani.

Wamentan Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menyatakan penggunaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) adalah lompatan menuju pertanian yang maju.

“Sekarang zamannya bukan lagi mekanisapi, tapi mekanisasi. Dengan mekanisasi, pekerjaan lebih cepat, efektif, efisien, dan hasilnya meningkat. Petani tidak lagi capek, tapi produktif,” ujar Sudaryono saat menyerahkan bantuan Alsintan di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).

Target Panen dan Daya Tarik Anak Muda
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan agar penerapan mekanisasi mampu mempercepat rantai produksi, sehingga frekuensi panen dapat ditingkatkan dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali setahun di lahan yang sama.

“Panen selesai hari ini, besok tanah bisa langsung diolah dan ditanami lagi. Itu kuncinya supaya hasil meningkat dan petani makin sejahtera,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Wamentan menyerahkan berbagai bantuan Alsintan seperti traktor roda empat, combine harvester, benih unggul, dan paket pengembangan pekarangan pangan.

Selain efisiensi, Sudaryono menilai modernisasi pertanian ini juga menjadi daya tarik bagi generasi muda. “Dengan teknologi modern, pertanian itu keren. Ini bukan pekerjaan masa lalu, tapi masa depan,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi Sumsel yang berhasil menjaga stabilitas produksi beras, yang hingga September 2025 telah mencapai lebih dari 700 ribu ton, dan ditargetkan menembus satu juta ton hingga akhir tahun.

BACA JUGA:  Wamentan Sudaryono: 1,5 Juta Hektare Lahan Disiapkan untuk Investasi Sapi