INDORAYATODAY.COM – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, tengah gencar menjajaki upaya integrasi layanan transportasi massal TransJakarta dan KRL Commuter Line yang akan dilengkapi dengan angkutan pengumpan (feeder) berbasis kendaraan listrik.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas warga Kabupaten Bogor menuju Jakarta secara lebih efisien dan ramah lingkungan.
Pembahasan mengenai rencana ini disampaikan Rudy Susmanto usai berkunjung ke kediaman Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko, di Jakarta, Selasa.
“Kami berdiskusi mengenai pengembangan transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan. Saat ini TransJakarta sudah masuk ke wilayah perbatasan seperti Cibinong dan Sentul. Kami ingin menyediakan angkutan feeder dari perumahan menuju halte busway atau stasiun KRL,” kata Rudy di Bogor, Jawa Barat.
Menurut Bupati, integrasi antarmoda ini sangat penting untuk mengurangi ketergantungan warga Bogor pada kendaraan pribadi, terutama bagi mereka yang setiap hari beraktivitas di Jakarta.
Dia menekankan, angkutan feeder akan menjadi jembatan penghubung antara perumahan dengan stasiun atau halte busway, sehingga warga tidak perlu lagi membawa kendaraan pribadi.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga tengah mempertimbangkan penggunaan kendaraan listrik dalam sistem angkutan massal sebagai bagian dari komitmen terhadap transportasi publik yang berkelanjutan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Bayu Ramawanto, menambahkan bahwa rencana integrasi ini akan secara strategis menghubungkan jalur KRL Bogor-Jakarta dengan layanan TransJakarta melalui jaringan feeder di sejumlah titik vital.
“Beberapa lokasi yang kami identifikasi, antara lain Sentul Selatan, Pancakarsa. Nantinya kendaraan feeder akan mendukung konektivitas ke jalur utama,” jelas Bayu.
Integrasi moda ini turut mempertimbangkan pertumbuhan permukiman dan tingginya mobilitas masyarakat Bogor Raya. Kendaraan feeder yang akan digunakan juga dirancang berbasis tenaga listrik untuk mendukung visi transportasi yang ramah lingkungan.
Selain itu, Bayu mengungkapkan bahwa rencana ini mencakup pengembangan koridor bus wisata listrik yang melintasi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok, dengan rute awal Kebun Raya Bogor-Pakansari-Margonda.
Terkait implementasi, Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan kajian mendalam dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025, dengan target uji coba dan realisasi penuh pada tahun 2026.
“Uji coba akan kami lakukan dengan melibatkan Organda, agar tidak mengganggu operasional pelaku transportasi yang sudah ada. Insya Allah bisa mulai direalisasikan tahun depan,” pungkas Bayu.
Tinggalkan Balasan