DEPOK, INDORAYA TODAY – Pemerintah Kota Depok memastikan memberikan pendampingan menyeluruh kepada korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum guru di salah satu SMP negeri di Depok. Saat ini, kondisi korban dilaporkan dalam keadaan cukup stabil dan mampu berkomunikasi dengan baik.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari, mengatakan pihaknya telah berkunjung langsung ke rumah korban pada Jumat (23/5/2024) untuk memberikan dukungan moril serta memastikan proses pendampingan berjalan optimal.
“Alhamdulillah saat kami bertemu korban, sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Kami hadir untuk memberikan penguatan, dan menyampaikan bahwa pemerintah kota akan terus mendampingi korban, baik secara psikologis maupun dalam proses hukum,” ujar Nessi kepada Indoraya Today, Sabtu (24/5/2025).
Selain menawarkan bantuan psikologis, Pemkot Depok juga membuka akses layanan bagi keluarga jika membutuhkan pendampingan lanjutan, termasuk menjalani visum maupun pelaporan ke kepolisian. Kontak langsung pejabat terkait juga telah diberikan agar keluarga bisa segera menghubungi jika dibutuhkan.
Nessi menyebut, Wali Kota Depok turut memantau perkembangan kasus ini dan menitipkan pesan agar korban serta keluarga merasa tidak sendiri. Pemerintah daerah, kata dia, berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi seluruh siswa.
“Kami juga sampaikan kepada korban, apabila ada teman-teman lainnya yang mengalami hal serupa, jangan ragu untuk melapor. Kami akan memberikan perlindungan dan pendampingan,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya terus mendorong agar proses belajar-mengajar di sekolah tetap berjalan kondusif, dan siswa tidak merasa takut atau terintimidasi oleh siapa pun. Jika ada tekanan atau gangguan, warga sekolah diminta segera melapor ke DP3AP2KB.
“Kami ingin memastikan bahwa semua siswa bisa belajar dengan nyaman dan aman. Itu komitmen kami,” ujar Nessi.
Kasus dugaan pelecehan oleh oknum guru tersebut tengah ditangani pihak berwajib. Proses hukum masih berjalan dan pemkot menyatakan akan terus mengawal hingga tuntas.
Tinggalkan Balasan