INDORAYATODAY.COM – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri dan secara resmi membuka Konferensi ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) yang digelar di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam.
Kehadiran Presiden Prabowo di Gedung Nusantara disambut langsung oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, yang baru terpilih sebagai Presiden ke-19 PUIC, dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Presiden juga didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Dalam agenda resmi konferensi, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di hadapan lebih dari 400 delegasi dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), sekaligus membuka secara resmi Konferensi PUIC yang tahun ini digelar bersamaan dengan peringatan 25 tahun berdirinya organisasi tersebut.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa kehadiran Presiden merupakan bentuk dukungan konkret Indonesia terhadap penguatan kerja sama negara-negara Islam, khususnya melalui jalur parlemen.
“Kehadiran Presiden Prabowo dalam pembukaan sidang merupakan bentuk dukungan dan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama antarnegara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), khususnya melalui jalur diplomasi parlemen,” ujar Yusuf kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/5).
Sebelum pembukaan konferensi, Ketua DPR Puan Maharani menerima tongkat estafet presidensi PUIC dari Ketua Parlemen Pantai Gading Adama Bictogo. Serah terima kepemimpinan tersebut ditandai dengan penyerahan simbolis palu sidang kepada Puan Maharani pada Rabu siang.
Konferensi PUIC tahun ini menjadi momen penting bagi Indonesia di mata dunia internasional. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri.
“Ini merupakan salah satu acara bergengsi dan ini juga membuktikan sekali lagi keketuaan Indonesia itu sangat dipandang oleh dunia,” kata Irine di Kompleks Parlemen, Selasa (13/5).
Konferensi ke-19 PUIC di Jakarta dihadiri oleh total 450 delegasi dari 38 negara anggota dan 10 negara pengamat. Forum ini menjadi wadah strategis bagi penguatan solidaritas dan kerja sama antar parlemen negara-negara Islam dalam menghadapi isu global dan kepentingan bersama.
Tinggalkan Balasan